Kamis, 27 Maret 2014

Kesehatan : Beberapa Fakta Tentang Kebersihan Tubuh

Membersihkan tubuh adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk melindungi diri mereka dari bakteri, virus, atau kuman yang menyebabkan penyakit. Lantas, bagaimana jika cara menjaga kebersihan yang selama ini yang kita lakukan ternyata salah besar?

Media Huffington Post mengungkap semua kesalahan persepsi yang kita miliki selama ini mengenai kebersihan tubuh dan lingkungan di sekitar kita, terutama rumah. Siapkan diri, karena fakta-fakta mencengangkan berikut ini bisa jadi tak pernah kamu perkirakan sebelumnya!

1. Bakteri feses menyebar saat cuci pakaian

Mencuci pakaian memang bisa membuat pakaian kita bersih, namun belum tentu higienis. Penelitian yang dilakukan oleh Dr Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi dari University of Arizona menunjukkan bahwa mencuci pakaian justru bisa menyebarkan bakteri E.Coli dan bakteri yang berasal dari kotoran manusia (feses). Berdasarkan penelitian ini, mencampur pakaian dalam dengan pakaian lain di mesin cuci dan mencucinya bisa menyebarkan sekitar 100 juta bakteri E.coli pada semua pakaian.

"Setidaknya adalah sepersepuluh bagian dari feses pada setiap pakaian dalam," ungkap Gerba. Untuk menghindari hal ini, Gerba menyarankan agar kita memisahkan pakaian dalam dan pakaian ketika mencuci serta mengeringkan cucian secepatnya, agar bakteri tak berkembang.


2. Tempat cuci piring lebih jorok daripada kamar mandi

Lantai kamar mandi bisa menjadi rumah bagi dua juta bakteri per inci, sementara tempat cuci piring adalah rumah bagi 500.000 bakteri per inci.

Penelitian di Long Island College Hospital di Brooklyn, New York, juga menunjukkan bahwa tempat cuci piring lebih kotor daripada dudukan toilet. Hal ini karena piring kotor dan perkakas rumah tangga merupakan rumah yang cocok untuk berkembangnya bakteri E. coli dan salmonella. Sayangnya, penelitian di Harvard School of Public Health juga menemukan hal yang sama.


3. Bakteri toilet bisa menempel pada sikat gigi

Tak semua bakteri langsung hilang ketika kalian menyiram kotoran di toilet. Jika kalian membiarkan tutup toilet tetap terbuka, kemungkinan besar bakteri pada feses ikut melayang di udara dan menempel pada semua hal di dalam kamar mandi.

Ya, termasuk sikat gigi dan peralatan mandi kita jika tidak diletakkan di kabinet tertutup. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa bakteri dari feses bisa melayang sejauh enam kaki. Sebaiknya tutup sikat gigi atau letakkan peralatan mandi pada kabinet khusus yang tertutup agar terhindar dari bakteri feses ini.


4. Jangan gunakan mesin pengering tangan!

Mesin pengering tangan yang bisa mengeringkan tangan dengan udara hangat tampaknya adalah penemuan paling canggih dan praktis saat ini.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rodny Lee Thompson dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa mengeringkan tangan dengan tissue atau kertas lebih higienis dibandingkan dengan pengering. Bahkan, tissue dan kertas adalah cara paling higienis untuk mengeringkan tangan, karena tissue bisa mengeringkan tangan dengan cepat. Ketika mesin pengering membutuhkan waktu 45 detik, tissue bisa mengeringkan tangan dalam waktu 15 detik saja.


5. Bakteri berbahaya bisa menempel pada kawat gigi

Peneliti dari UCL Eastman Dental Institute menemukan bahwa 67 persen pemakai kawat gigi memiliki jamur yang tumbuh pada kawat gigi mereka. Tak hanya itu, 50 persen kawat gigi juga memiliki bakteri, termasuk bakteri MRSA yang bisa menyebabkan infeksi berbahaya. Kawat gigi yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menjadi rumah bagi bakteri yang membahayakan kesehatan


6. Prinsip "Belum lima detik" untuk makanan jatuh cuma mitos

Jika kamu berpikir bahwa bakteri akan menunggu hingga lima detik bahkan lima menit untuk menyerang makanan yang jatuh, maka kamu salah besar! Sebanyak 99 persen bakteri langsung berpindah ke makanan saat itu juga ketika makanan jatuh ke lantai. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis lantai. Lantai yang basah dan memiliki karpet lebih banyak mengandung bakteri daripada yang kering. Selain itu, jenis makanan yang mengandung garam dan gula berisiko lebih rendah ditempeli kuman dan bakteri.


7. Jangan sembarangan menggaruk pusar

Sebaiknya segera cuci tangan setelah kamu menggaruk-garuk pusar. Karena sebuah penelitian menemukan bahwa setidaknya terdapat 2.368 bakteri unik yang tinggal pada pusar kita. Bahkan 1.458 bakteri masih baru dalam dunia sains.

Jadi, jangan sembarangan menggaruk pusar dan pastikan untuk membersihkan tangan setelah menggaruk pusar dan sebelum menyentuh makanan!


8. Cara membersihkan lensa kontak yang keliru

Penelitian mengungkap bahwa selama ini jarang ada orang yang membersihkan lensa kontak mereka dengan benar. Lensa kontak sangat rentan terkena bakteri. MEncuci lensa kontak dengan air biasa adalah salah satu contohnya. Menggunakan air pembersih lensa kontak berkali-kali juga bisa menyebabkan cairan dan lensa kontak terkena bakteri.

Selain itu, pastikan juga  mengganti tempat lensa kontak dengan sering dan mengeringkannya dengan benar. Jika tidak, tempat lensa kontak akan menjadi rumah bagi bakteri dan meningkatkan risiko Anda terkena infeksi mata.


9. Sabun anti bakteri bisa mengganggu hormon

Sabun anti-bakteri sebenarnya tak terlalu efektif untuk membunuh bakteri. Selain itu, sabun anti-bakteri yang mengandung triclosan juga diketahui bisa mengganggu hormon. Hasil ini ditemukan penelitian setelah melakukan percobaan pada binatang. Jadi sebaiknya, jangan gunakan sabun anti-bakteri dan produk lain yang menggunakan triclosan terlalu sering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar