Selasa, 08 April 2014

About : Great Wall of China



Jika Anda datang ke Negeri China atau disebut juga dengan Negeri tirai bambu, tidak lengkap rasanya jika Anda tidak mengunjungi tembok china, yang merupakan tembok yang membentang sepanjang 7.000 kilometer di perbukitan China. Dari tembok tersebut memiliki nilai sejarah hidup manusia di era kerajaan China dan menjadikannya sebagai tujuh keajaiban dunia.
Dibalik seni yang begitu indah, tembok China memiliki nilai sejarah yang luar biasa, dan tembok ini merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia. Pada zaman masa kerajaan China, tembok ini digunakan sebagai benteng pertahanan militer kuno yang menghabiskan waktu atau masa pembangunan yang sangat lama dengan ukuran paling besar di dunia. Tembok China terlihat megah melintang mulai dari bagian barat sampai ke bagian timur Cina dengan panjang 7.000 kilometer!.

Tembok Besar China (Cina Tradisional: 長城, Cina Ringkas: 长城, pinyin: Chángchéng; harf. “bandar/kota panjang”) atau (Cina Tradisional: 萬里長城, Cina Ringkas: 万里长城, pinyin: Wànlǐ Chángchéng; harf. “Tembok panjang 10,000 Li (里)”[1]), merupakan satu siri kubu China silam yang dibina sekitar 200 SM dan diperkukuh antara akhir abad ke-14 sehingga permulaan abad ke-17, semasa Dinasti Ming, untuk melindungi utara China daripada serangan puak Mongol dan Turkik.

Sejarah Pembangunan Tembok China di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad ke 9 Sebelum Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan tersebut merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan untuk lebih mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang dari bagian utara Cina.

Pada masa pemimpin Chunqiu, antara kerajaan memang sangat sering berperang. Dan Negara atau kerajaan bagian yang dipimpin pangeran semata-mata demi keamanan, lalu berturut-turut membangun tembok besar sebagai benteng pertahanan diatas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan.

Pada tahun 221 SM, Kaisar Qinshihuang mengeluarkan perintah, tembok-tembok yang telah dibangun oleh berbagai negara bagian disambung menjadi satu tembok besar, dan berfungsi sebagai kubu pertahanan untuk mempertahankan serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Mongolia yang terletak di Cina Utara.

Pada masa itu Tembok China memiliki panjang mencapai 5.000 kilometer lebih, dan pada masa pemerintaha dinasti Qin, tembok China kembali diperpanjang sampai mencapai 10.000 kilometer lebih. Dalam catatan sejarah pembangunan tembok china, telah menghabiskan waktu selama lebih dari 2000 tahun dengan berganti pengusa di berbagai zaman yang tidak pernah berhenti dalam membangun tembok tersebut hingga mencapai total panjangnya mencapai 50.000 kilometer. Ini merupakan ukuran panjang yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.

10 ribu Li



Tembok China yang kita lihat dibangun sekitar pada zaman Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1368 sampai 1644. Sementara ujung baratnya berpangkal pada benteng Jiau yang terletak di Propinsi Gansu, Cina Barat, sedangkan ujung timur terletak di pinggir Sungai Yalu yang terletak di propinsi Liaoning, Cina Timur. Terhitung dari barat sampai ke timur, tembok china telah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonomi sepanjang 7.300 kilometer, dan sama dengan 14 ribu li China.

Sementara itu "Tembok besar tersebut disebut sebagai tembok panjang 10 ribu li di Cina," di ungkapkan oleh Li Wuhan, yang berperan sebagai pemandu wisata sebuah biro perjalanan di Beijing. Dengan demikian, tidak cukup satu hari untuk kita menjalani panjangnya Tembok China.

Sebagai benteng pertahanan, tembok china dibangun mengikuti arahnya puncak pergunungan. Topografi yang dilintasi sangat rumit dan rawan. Untuk menyesuiakan diri dengan berbagai
topografi, pelaksanaan pembangunan tembok china menerapkan struktur yang luar biasa dan berbeda-beda. Semuanya menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa Cina tentunya.

Tembok China yang berliku-liku memanjang dan menyusuri puncak pegunungan hampir mustahil untuk ditaklukkan oleh musuh pada zaman dahulu. Karena gunung dan lereng yang terjal menjadi kendala untuk bisa dilewati.

Menurut Li sebagai pemandu wisata di Beijing, di tubuh tembok besar dibangun dengan batu besar berbaur dengan tanah dan batu pecahan, dengan ketingian tembok mencapai 10 meter dan lebar 5 meter, yang diperkirakan cukup untuk 4 ekor kuda yang ditunggangi pasukan perang berpatroli berdampingan.

Dengan adanya benteng tersebut, tentara sangat mudah untuk melakukan manuver serta mengangkut bahan pangan dan senjata. Pada sisi dalam tembok telah dilengkapi dengan pintu dan tangga untuk naik turun.

Tembok china dibangun dengan benteng atau menara api pada setiap bagian. Pada masing-masing menara api itu, Anda dapat menyaksikan pemandangan alam yang begitu indah. Sementara itu, liku-liku anak tembok menjadikannya bentuk yang unik yang dapat kita saksikan.

Pada masanya, didalam menara api tersimpan senjata dan bahan pangan. Seluruh menara api akan dinyalakan bila musuh datang, sehingga kabar tersebut langsung disampaikan ke seluruh negeri dalam waktu yang sangat singkat.

Selain tempat penyimpanan berbagai keperluan, benteng dan menara api yang terdapat ditembok China juga difungsikan sebagai tempat istirahat bagi prajurit pada waktu damai, sekaligus kubu pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Jika Anda berjalan di tembok China, Anda dapat menggunakan menara api tersebut sebagai tempat melepaskan lelah setelah berjalan sekian kilometer menapaki anak tangga.

Loteng Wisata

Bagian penting tembok China adalah lintasan strategis antara celah gunung, dan perbatasan gunung biasanya dibangun loteng gerbang itu tidak hanya tampak megah, akan tetapi mencerminkan seni arsitektur yang cemerlang pada zaman China Kuno.

Kini sebagian loteng gerbang tersebut telah berubah, dan dijadikan sebagai obyek wisata, seperti loteng gerbang Shanhaiguan, yang terletak diujung timur, dan dijuluki sebagai Loteng gerbang nomor satu China. Sementara Loteng Gerbang Juyongguan Sektor Badaling terletak di sekitar Beijing. Ditempat ini, para wisatawan dapat menikmati udara segar dengan pegunungan yang indah sambil mencicipi jajanan Cina di cafe yang telah disediakan.

Selain dari pada itu, wisatawan dapat menyewa busana kaisar untuk foto-foto dengan latar belakang kelokan anak tangga Tembok Besar. Untuk sekali menyewa busana tersebut, Anda dikenakan biaya sebesar 10 yuan, dan jika dirupiahkan berkisar Rp. 1.100 per 1 yuan.

Tidak hanya bisa menyewa busana dan berfoto-foto, namun Anda juga dapat membeli cendera mata khas China yang banyak dijual di Tembok China, dengan kisaran harga antara 5 sampai 75 yuan, yakni, mulai dari gantungan kunci, lukisan miniatur tembok China, dan topi serta berbagai cendera mata yang dapat Anda jadikan sebagai kenang-kenangan.

Fungsi tembok China yang dulunya sebagai kubu pertahanan militer kini sudah tidak terlihat lagi, dan yang dapat anda nikmati adalah keindahan arsitekturnya yang tetap masih melekat dan membuat Anda terkagum-kagum. Keindahan tembok tersebut tercermin pada kemegahannya, kekuatan, dan kebesaran serta tata letaknya diatas gunung. Bagaimana kejauhan mata Anda memandang, maka akan terlihat sejauh lekukan tembok china masih terlihat, bagaikan naga besar yang menggeliat menyusuri pegunungan.



 

Ujung Timur Tembok China

Kini tembok china telah menjadi tempat wisata dunia, dan merupakan hasil jerih payah yang dilengkapi dengan sejuta sejarah nenek moyang rakyat China pada zaman kuno. Jika Anda melihat dari jarak dekat, tembok tersebut penuh dengan daya tarik seni arsitektur yang beraneka ragam. Mungkin kita semua tidak dapat membayangkan, bagaimana bisa membangun tembok tersebut, sementara pada masanya belum dilengkapi dengan alat berat seperti zaman sekarang ini.

Setelah Anda melangkah kaki menaiki anak tangga dan melewati beberapa benteng dan menara api, Anda bisa dapatkan sertifikat atau hero card, yang dapat Anda jadikan sebagai sebagai bukti bahwasanya Anda telah mampu dan berhasil menapaki tembok China. Untuk mendapatkan sertifikat Anda dikenakan biaya sebesar 15 Yuan, dan untuk mendapatkan Hero Card, Anda harus membayar sebesar 40 Yuan.

Begitu Anda melangkah di gerbang masuk, Anda akan terlintas dipikiran, inilah keajaiban dunia, dan selanjutnya Anda akan menikmati kemegahan dan keindahan di sekeliling alam tembok besar Cina, yang dapat Anda jadikan sebagai pengalaman yang sangat mengasyikan. Kini tembok China sudah menjadi simbol kebanggaan bangsa Cina. Pada tahun 1987 silam, Tembok Besar China dicantumkan dalam daftar warisan dunia oleh PBB.
Tembok Besar China adalah salah satu mahakarya arsitektur dunia. Namanya tersohor di semua negara, pun menjadi destinasi wisata favorit wisatawan. Tapi apakah Anda tahu letak ujung Tembok China?

Tembok Besar China seperti dibangun melampaui batas kemampuan manusia. Selebrasi dan tragedi mewarnai pembuatannya, dua ribu tahun lalu, pada masa Dinasti Qing. Tembok ini dibangun atas perintah Kaisar pertama China yaitu Qin Shi Huang, untuk melindungi Kekaisaran China. Butuh waktu puluhan tahun yakni dari 220-206 SM untuk merampungkan tembok raksasa ini.



Tembok ini memanjang lebih dari 20.000 kilometer, membelah dataran luas China. Tapi apakah Anda tahu di mana ujung benteng ini?

Selain Top Lake di sebelah barat, ujung lainnya ada di Shanhaiguan. Berada di timur China, Shanhaiguan dijuluki sebagai Old Dragon's Head atau disebut juga Laolongtou. Ujungnya persis menjorok ke Laut Bohai. Tempat ini jadi destinasi wisata karena di atasnya bertengger menara pemantau dan sebuah kuil.

Shanhaiguan atau Shanhai Pass berlokasi dekat Kota Qinhunangdao, 300 kilometer sebelah timur Beijing. Shanhai Pass memanjang 5 kilometer, bermuara langsung ke laut lepas.

Nama Laolongtou diberikan karena ujung tembok ini mirip naga panjang yang kepalanya terbenam di air laut. Pengunjung bisa naik ke atas tembok dan melihat langsung panorama laut lepas, juga mengunjungi menara pemantau dan sebuah kuil di atasnya.

Namun rupanya, tak sepenuhnya bagian Laolongtou adalah bangunan asli. Mengutip situs Amusing Planet pada Rabu (18/7/2012), pada Juli 1905 tentara Jepang mendarat di Shanhai Pass. Mereka membombardir area itu, menghancurkan beberapa sisi tembok ini. Apa yang berdiri sekarang adalah upaya pemerintah China untuk membuat replika dari bangunan aslinya.

Laolongtou dibagi menjadi tujuh bagian yaitu Estuary Stone City, Menara Chenghai, Nereus Temple, Jinglu Beacon Tower, Nanhaikou Pass, Ningchai City, dan Binhai Walls. Dua tempat favorit wisatawan adalah Changtai Tower dan Nereus Temple yang bertengger di atasnya.

Changtai Tower adalah bangunan dua lantai dengan pondasi kayu dan bata, berfungsi sebagai menara pemantau. Nereus Temple tersohor karena pernah didatangi para Kaisar di masa Dinasti Qing. Kuil inilah yang jadi tempat mereka berdoa kepada leluhur sebelum melanjutkan perjalanan ke sebelah timur laut China

Tidak ada komentar:

Posting Komentar