Bagi seorang dancer, fashion merupakan senjata mereka yang kedua, dimana dengan penampilan yang menarik dapat menjadi nilai tambahan bagi mereka.
Dalam entri ini saya bakal menjelaskan tentang salah satu brand sepatu yang biasa digunakan oleh dancer.
Puma adalah pabrik sepatu olahraga yang memimpin di dunia dalam sepatu , pakaian dan perlengkapan olahraga. Perusahaan ini mungkin sangat terkenal karena telah disponsori oleh pesepak bola ternama seperti Diego Armando Maradonna dan Lothar Matheus. Perusahaan ini juga menyediakan sepatu dan pakaian olahraga yang didesain oleh Lamine Kouyate, Amy Garbers, dan lainnya sejak 1996. Puma mengintensifkan aktivitasnya di Amerika dimana marketnya telah terbagi 8% di sana. Puma memiliki 25% logo sport merek Amerika yaitu Logo Athletic, yang dilisensikan oleh American Professional Basketball And Football Leagues. American entertainment group monarchy/regency memiliki 32% Puma.
Di sebuah kota kecil Herzogenaurach yang tidak jauh dari Nuremberg, Jerman, dua saudara meletakkan dasar yang bakal jadi ibukota pakaian olahraga di Eropa. Ialah Adolf dan Rudolf Dassler yang lahir di keluarga miskin pada pergantian abad ke 19. Ayah mereka Christopher Dassler bekerja di pabrik sepatu ketika ibunya membuka bisnis binatu kecil. Pada usia 15 tahun Rudolf ikut bekerja di pembuat sepatu yang sama dengan ayahnya dan memperlihatkan bakat enterprenur yang baik. Ia energetik, tepat dan ambisius dimana telah menabung hasil kerja awalnya dan membelanjakan hanya untuk urusan yang tepat saja. Bagaimanapun tidak sampai setelah perang dunia ke 1 ia telah punya kesem[patan emas untuk mengembangkan bisnisnya. Setelah perang Rudolf mengambil bagian pada bisnis pertamanya di bidang pabrik porselen dan kemudian di bisnis penjualan kulit di Nuremberg.
Tahun 1920 ia kembali ke kota Herzogenaurach dan bergabung denagn adiknya yaitu Adolf dan bermitra. Perusahaan mereka adalah Gebruder Dassler Schuhfabrik pada tahun 1924 membuat sandal dan sepatu. Rudolf yang menjalankan bisnisnya dan Adolf yang menangani produksi dan operasi. Segera akhirnya mereka sadar bahwa pasar sepatu mereka kurang menjanjikan dan segera beralih ke pembuatan sepatu lari dan sepatu sepak bola yang mana pasarnya sedang mulai pada saat itu.
Dengan keberuntungan yang besar maka Rudolf dapat klien besar mereka yang pertama, yaitu klub olahraga di Herzogenaurach, yang memesan tidak kurang dari 10000 pasang sepatu atletik di tahun 1925. Namun membalas depresi ekonomi terjadi di tahun 1920, perusahaan dassler lepas landas dan mencapai reputasi lewat peralatan olahraga. Separuh dari atlit di Olimpiade Amsterdam tahun 1928 menggunakan sepatu Dassler. Tahun 1936 seorang Afro-Amerika bintang pelari lintasan Jesse Owens malah membawa perusahaan tersebut dilihat oleh dunia bahwa ia menang 4 medali emas di Olimpiade Berlin dan memakai sepatu Dassler.
Tiga tahun berikutnya perang dunia ke 2 pecah. Bagaimanapun kedua bersaudara itu tidak bisa menyerah begitu saja untuk alasan-alasan apapun selama keadaan perang itu. Pada tahun 1948 mereka terpecah dan saling tidak bicara. Perusahaan terbagi jadi dua dan Adolf menamai perusahaannya Adidas. Dan Rudolf menamai perusahaannya Puma schuhfabrik Rudolf dassler. Keduanya jadi saling berkompetisi.
Bnayak dari atlit kelas dunia di cabang lari dan sepakbola menjadikan Puma diterima. Pada 1950, pada pertandingan sepakbola antarnegara pertama sejak setelah perang dunia ke 2 beberapa pemain Jerman memakai sepatu Puma “Atom”. Dan pada olimpiade tahun 1952 di Helsinki adalah sukses yang spektakuler bagi Puma dan kemudian membuka pasarnya di Inggeris. Komite Olimpiade Amerika membuat Puma jadi sepatu ofisialnya tahun 1952 dan lagi di tahun 1956. Tahun 1952 pada American women 400 Meters menjadikan tim memenangkan medali emas olimpiade dari sepatu lari Puma. Begitu juga imej kita lekat bila ingat Pele, bintang sepak bola Brazil yang selalu memfavoritkan sepatu Puma. Setelah beberapa kesulitan awal, ekspor perusahaaan malah jadi tumbuh subur. Sepatu Puma telah dikapalkan ke 55 negara di lima benua. Lisensi pertama terjadi di Austria. Tahun 1959, perusahaan Rudolf ditransformasi jadi Puma Sportschuhfabriken Rudolf Dassler Kommanditgesellschaft sebagai bagian kepemilikan dari istri dan dua putranya, Armin dan Gerd. 1962 Puma telah diekspor ke hampir 100 negara di seluruh dunia.
Merek Puma yang lainnya adalah inovasi produksi, di tahun 1960 ia memperkenalkan teknologi baru untuk sepatu sepakbola, yang menggunakan proses vulkanisir untuk menyatukan bagian atas dengansol sepatu. Selanjutnya ada 80% sepatu bola yang menggunakan teknologi ini. Awal 1960 Puma juga mengembangkan sepatu lari yang punya bentuk unik solnya yang mendukung gerakan alami kaki, berdasarkan atas penelitian medis saat itu. Tahun 1960 Puma merupakan perusahaan sepatu atletik pertama yang menyediakan sepatu dengan sabuk velcro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar